Kecantikan Sejati Wanita...
Seorang sahabatku yang baik tiba-tiba saja hilang dari peredaran.
Mengagetkan ketika tiba-tiba saja mendengar bahwa ia telah melahirkan seorang putra... dari sahabatku yang lain.
Agak sedih rasanya mengetahui berita gembira itu dari orang lain... padahal ingin sekali rasanya ada di sisinya sejenak untuk berkunjung dan memberikan ucapan selamat ketika ia masih sulit berdiri pasca operasi, dan melihat wajah polos yang baru saja hadir di dunia.
But then, apapun alasannya... aku tahu bahwa ia pasti tidak bermaksud jahat. Karena dia sahabatku yang baik.
Suatu hari, akhirnya kami bertemu, aku berkunjung bersama keluargaku.
Bukan main... seorang putra yang sehat, gemuk... raut wajahnya adalah perpaduan kedua orangtuanya. Mengambil bagian-bagian terbaik dari Ayah dan Ibunya. Luar biasa!
Sahabatku merasa kehilangan rasa percaya dirinya karena tubuhnya yang besar, tidak seperti dulu lagi.
Aku tertawa, ia kembali mengingatkanku bahwa aku sendiri juga mengalaminya. Tubuhku tidak lagi seperti dulu ketika masih lajang hingga sebelum hamil. Berat badanku sendiri seakan terus saja menanjak, hingga lupa turun. Intinya aku sekarang gendut... sama seperti sahabatku.
Aku juga ingin kurus kembali seperti dulu... Tapi sahabatku... bukankah ada hal luar biasa yang kita miliki sekarang? Hal yang menjadikan kita cantik secara naluriah... kecantikan sejati seorang wanita... menjadi istri sekaligus menjadi ibu, super woman.
Bukankah kita sudah cantik luar biasa ketika akhirnya mengakhiri masa lajang dan memilih satu orang saja sebagai pelabuhan, semakin cantik ketika kita bejibaku dengan sapu, kemoceng, hingga jelaga kompor. Kecantikan kita semakin luar biasa ketika sebuah embrio cilik bersarang di dalam perut kita, dan semakin hakiki ketika perut kita sudah menutupi pandangan ke ujung kaki, lengkap dengan kaki kecil di dalam sana yang menendang-nendang dengan aktif.
Sangat cantik ketika mengejan atau merasakan jarum anastesi di meja operasi saat melahirkan putra/putri kita. Bahkan ketika terpaksa harus begadang karena harus menyusui setiap dua jam sekali, mata kita yang sembab dan kantung mata itu membuat kita kian cantik.
Ketika mengejar putra/i kita yang merangkak cepat, punggung yang sakit karena harus membantu mereka tetahan... hingga tak ada waktu untuk ke salon dan hanging out bersama teman... kita tetap cantik.
Jadi tidak perlu takut dengan keadaan kita sekarang, tidak perlu merasa tidak cantik karena tubuh kita gemuk... selama masih sehat dan wajar. Karena sejatinya kita sudah luar biasa indah dan cantik.
Tanya saja pada suami kita... karena aku yakin ia akan mencintai kita dengan kecantikan kita yang baru. Kecantikan seorang wanita sejati.
Mengagetkan ketika tiba-tiba saja mendengar bahwa ia telah melahirkan seorang putra... dari sahabatku yang lain.
Agak sedih rasanya mengetahui berita gembira itu dari orang lain... padahal ingin sekali rasanya ada di sisinya sejenak untuk berkunjung dan memberikan ucapan selamat ketika ia masih sulit berdiri pasca operasi, dan melihat wajah polos yang baru saja hadir di dunia.
But then, apapun alasannya... aku tahu bahwa ia pasti tidak bermaksud jahat. Karena dia sahabatku yang baik.
Suatu hari, akhirnya kami bertemu, aku berkunjung bersama keluargaku.
Bukan main... seorang putra yang sehat, gemuk... raut wajahnya adalah perpaduan kedua orangtuanya. Mengambil bagian-bagian terbaik dari Ayah dan Ibunya. Luar biasa!
Sahabatku merasa kehilangan rasa percaya dirinya karena tubuhnya yang besar, tidak seperti dulu lagi.
Aku tertawa, ia kembali mengingatkanku bahwa aku sendiri juga mengalaminya. Tubuhku tidak lagi seperti dulu ketika masih lajang hingga sebelum hamil. Berat badanku sendiri seakan terus saja menanjak, hingga lupa turun. Intinya aku sekarang gendut... sama seperti sahabatku.
Aku juga ingin kurus kembali seperti dulu... Tapi sahabatku... bukankah ada hal luar biasa yang kita miliki sekarang? Hal yang menjadikan kita cantik secara naluriah... kecantikan sejati seorang wanita... menjadi istri sekaligus menjadi ibu, super woman.
Bukankah kita sudah cantik luar biasa ketika akhirnya mengakhiri masa lajang dan memilih satu orang saja sebagai pelabuhan, semakin cantik ketika kita bejibaku dengan sapu, kemoceng, hingga jelaga kompor. Kecantikan kita semakin luar biasa ketika sebuah embrio cilik bersarang di dalam perut kita, dan semakin hakiki ketika perut kita sudah menutupi pandangan ke ujung kaki, lengkap dengan kaki kecil di dalam sana yang menendang-nendang dengan aktif.
Sangat cantik ketika mengejan atau merasakan jarum anastesi di meja operasi saat melahirkan putra/putri kita. Bahkan ketika terpaksa harus begadang karena harus menyusui setiap dua jam sekali, mata kita yang sembab dan kantung mata itu membuat kita kian cantik.
Ketika mengejar putra/i kita yang merangkak cepat, punggung yang sakit karena harus membantu mereka tetahan... hingga tak ada waktu untuk ke salon dan hanging out bersama teman... kita tetap cantik.
Jadi tidak perlu takut dengan keadaan kita sekarang, tidak perlu merasa tidak cantik karena tubuh kita gemuk... selama masih sehat dan wajar. Karena sejatinya kita sudah luar biasa indah dan cantik.
Tanya saja pada suami kita... karena aku yakin ia akan mencintai kita dengan kecantikan kita yang baru. Kecantikan seorang wanita sejati.
Komentar
Posting Komentar