If you want to feel rich, just count the things you have that money can't buy
Money never made a man happy yet, nor will it. The more a man has, the more he wants. Instead of filling a vacuum, it makes one
=Benjamin Franklin=
Tuhan... dalam emosiku aku bertanya... kenapa Kau biarkan manusia menciptakan uang?
Kenapa Kau biarkan manusia bekerja demikian keras untuk mengumpulkannya?
Kenapa Kau izinkan hamba-Mu melakukan segala cara untuk mendapatkannya?
Kalau pun tidak Kau biarkan atau pun Kau izinkan, mereka akan tetap melakukannya... karena hanya uang yang membuat manusia memenuhi kebutuhannya, uang yang membuat manusia bisa berbelanja, uang yang seolah membuat dunia berputar...
Dalam senduku, Tuhanku... aku bertanya...
Uang itu membuat saudaraku hilang...
Uang itu membuat sahabatku pergi...
Uang itu mampu membuat saudara merendahkan saudaranya...
Uang itu membuat sahabat-sahabat yang dikira karib, berbalik menusuk dan bertanya, kenapa hanya menjual mimpi...seolah tanpa uang mereka tidak akan berkarib dengan kami...
Uang membuat yang jauh mendekat... tapi ironisnya juga membuat yang sudah dekat menjadi jauh...
Dalam dukaku aku kembali bertanya...
Apakah bila sistem barter terus berlangsung hingga sekarang, manusia akan seperti ini?
Saudaraku akan kah tetap hilang? Sahabatku akankah tetap belang?
Dalam kepedihanku aku juga ingin bertanya...
Kapan manusia merasa cukup dengan uangnya?
Bila harga tas bisa jadi seharga rumah, ketika harga cabe senilai emas?
Cukupkah uang kita bila kita sudah memiliki tas Hermes croco semua warna, sepatu hak merah Leoboutin selemari penuh, rumah seluas 2.000 meter di kawasan elit, Bugatti Veyron dan Lamborgini Reventon terpakir di dalam garasi, aset di bank di segala penjuru dunia hingga jutaan dolar.
Apakah cukup? Hingga akhirnya kita tak lagi perlu mencarinya dan membelanjakannya?
Dalam penatku, aku bertanya...
Apakah saudara dan sahabatku pernah kesulitan mencari segenggam beras untuk sekedar mengepulkan asap kompor?
Kenapa mereka tega mengeluhkan ketidakadaan dalam keberadaannya yang maha berlebih?
Dengan lirih akhirnya aku kembali bertanya...
Apakah mereka akan dikubur bersama uangnya? Apakah Bugatti dan Leoiboutin akan ikut masuk bersama jasad kakunya ke hadirat-Mu, Tuhanku?
Atau apakah Hermes croco dan rumah mewahnya akan menangisi kepergiannya ke pangkuan-Mu, Tuhanku?
Kenapa mereka rela melepaskan saudara dan karibnya demi uang itu?
Kenapa mereka sampai menjauh dan meninggalkan kami hanya karena itu?
Apakah setiap perbuatan dan niat baik harus selalu dihargai dengan rupiah?
Uangku... seperti yang selalu diajarkan padaku... akan aku gunakan dengan bijaksana.
Aku akan mencarinya dengan setiap derai keringat dan perjuangan.
Aku juga akan salurkan dengan bijaksana.
Aku akan mengingat pentingnya berderma.
Saudaraku bukan uang, tapi mereka juga harus bisa menikmati uangku.
Sahabatku bukan uang, tapi aku akan berbagi bila mereka membutuhkan.
Uang tidak akan kujadikan alasan untuk menghargai manusia.
Manusia adalah mahluk-Mu yang sempurna, yang menciptakan nilai nominal tersebut... jadi tak sopan menghargai manusia dengan uang.
Semoga saudara dan sahabatku juga berfikir dan menilai dengan cara yang sama.
Tuhanku, tolong dengarkan do'aku...
Amien...
Dedicate this: for someone :) wish God burning ur pain.
Komentar
Posting Komentar