Every ending is just a new beginning



Saya percaya seutuhnya dengan kalimat tersebut.

Hidup memberikan kita rangkaian pelajaran, yang ada atau tiadanya adalah pilihan kita untuk menyadarinya. Dan apakah pelajaran itu aplikatif atau hanya sampai di titik pengetahuan, juga adalah pilihan kita untuk menggunakannya.

Setiap akhir adalah asal muasal dari sesuatu yang baru.

Tanpa berniat menjadi kacang yang lupa pada kulitnya, masa depan adalah tujuan yang kita songsong dengan beranjak dari pemahaman akan masa lalu. Bila kita melupakan masa lalu, maka kita melupakan pelajaran yang sudah kita terima selama masa lalu, dan berarti kita menyia-nyiakan sepersekian waktu hidup kita.

Oleh karenanya, saya tidak pernah merasa gentar untuk meninggalkan sesuatu yang sudah saatnya memang harus ditinggalkan. Bukan karena gegabah, karena setiap keputusan selalu didasarkan pada sebuah pemikiran panjang yang matang dan aneka pertimbangan a la orang dewasa (yang saya pelajari seiring usia massa dan pemikiran saya).

Kita tidak bisa selalu hidup dalam masa lalu... tidak bisa tinggal dalam zona nyaman, yang sesungguhnya kita tahu sudah tidak nyaman lagi... cuma hanya karena ketakutan atas perubahan... atau mungkin lebih tepatnya, takut bahwa perubahan bukan lah kawan terbaik kita.

Dari aneka kesalahan yang saya buat dalam rangka menjadi dewasa tersebut, saya mencoba mawas diri... mencoba memahami apa yang sebelumnya tidak saya pahami, atau saya tolak untuk pahami.

Saya belajar bahwa dalam segala niat yang saya yakini baik, selalu ada pihak yang tidak menilai niatan itu memang baik... dan karena memang ternyata pada aplikasinya, semua berjalan jauh dari kebaikan. Beberapa saat ketika menjalaninya, saya menilai dengan pola normatif, saya percaya saja dengan logika saya... tanpa sempat berempati dengan mereka yang berseberangan dengan saya. Dan sekarang saya menyesalinya.

Sekarang, saya bangkit dari bawah jurang, mendaki satu demi satu kebaikan dalam banyak makna. Mencoba untuk tidak lagi mendengar logika dalam kapasitas normatif, namun juga humanis.

Saya yakin, Anda bingung dengan apa yang saya tulis.


Well, I don't really care! Coz its just what I want to write. Bila pada masanya Anda mengerti, Anda akan mengerti. Begitu juga sebaliknya dengan saya.

Komentar

Postingan Populer